Geografi – Tanah


Pengaruh proses tenaga endogen dan tenaga eksogen proses pembentukan tanah di muka bumi adalah adanya bermacam – macam tanah yang memiliki bentuk, tekstur, dan struktur yang berbeda, sehingga hal – hal ini yang menyebabkan tanah menjadi subur atau tidak subur.

a)   Tekstur Tanah

Tekstur adalah besar kecilnya ukuran partikel yang terkandung dalam massa tanah. Sehingga menggambarkan tingkat kekasaran butirannya. Jenis – jenis tanah yang banyak mengandung kerikil dan pasir tentunya memiliki tekstur yang leih kasar dibandingkan dengan tanah yang banyak mengandung debu atau liat.

b)   Warna Tanah

Warna tanah merupakan salah satu sifat fisik yang dimiliki oleh tanah. Pada umumnya tanah yang berwarna gelap memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang berwarna terang atau pucat.

c)   Keasaman Tanah

Tinggi rendahnya keasaman tanah sangat bergantung pada kepekatan ion Hidrogen dan ion Hidroksil. Tanah yang dianggap baik adalah tanah yang memiliki pH netral, yaitu kandungan ion hydrogen dan ion hidroksilnya seimbang.

d)  Struktur Tanah

Struktur tanah menggambarkan susunan atau agregasi gumpal tanah menjadi bentuk – bentuk tertentu. Kondisi struktur tanah berhubungan ddengan tingkat kegemburan atau keremahan tanah.

e)   Kandungan Mineral dan Bahan Organik

Bahan organic merupakan unsure pembentuk dan penyubur tanah yang berasal dari sisa – sisa organism. Semakin banyak tanah mengandung bahan mineral, semakin subur pula tanah tersebut.

Pengaruh proses tenaga endogen dan tenaga eksogen terhadap jenis – jenis tanah di permukaan bumi adalah adanya berbagai macam jenis tanah. Berdasarkan kandungan mineral hara dan bahan organiknya, secara umum tanah dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Tanah Mineral, yaitu kelompok tanah yang kandungan bahan organiknya kurang dari 20% atau yang memiliki lapisan bahan organic dengan ketebalan kurang dari 30 cm. Contohnya:

a)    Tanah Alfisol

Tanah ini biasa dikenal dengan tanah sawah. Hal itu karena jenis tanah ini adalah tanah persawahan

b)    Tanah Aridisol

Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai kelembapan tanah arid (sangat kering).

c)     Entisol
Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan

d)    Inceptisol
Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan.

e)    Mollisol
Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak.

f)     Oxisol
Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit.

g)    Spodosol
Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic).

h)    Ultisol
Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%.

i)     Vertisol

Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol atau Margalit.

 2.   Tanah Organik, yaitu tanah yang kandungan bahan organiknya lebih dari 65% atau dalam kata lain masih mengandung bahan organic hingga kedalaman 1 meter, jika tanah belum diolah.

Secara umum, jenis – jenis tanah adalah sebagai berikut:

  1. Tanah Podzol / Andozol, yaitu tanah yang terjadi karena rendahnya pengaruh dari luar dan curah hujan yang tinggi
  2. Tanah Laterit, adalah tanah yang terjadi karenasuhu udara tinggi dan curah hujan tinggi
  3. Tanah humus, yaitu tanah yang merupakan hasil pelapukan tumbuh – tumbuhan
  4. Tnaha Vulkanis, yaitu tanah hasil pelapukan bahan padat dan bahan cair yang dikeluarkan oleh gunung berapi
  5. Tanah Padas, yaitu jenis tanah yang mengandung mineral
  6. Tanah Endapan / Aluvial, yaitu tanah yang terjadi akibat pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan dan pada umumnya merupakan tanah yang subur
  7. Tanah Terarosa / Mediteran, adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur
  8. Tanah Mergel / marbalit, yaitu tanah yang terbentuk dari campuran batuan kapu, pasir dan tanah liat
  9. Tanah Kapur / Rezina, yaitu tanah yang terjadi dari bahan induk kapur (batu Endapan) dan telah mengalami laerisasi lemah
  10. Tanah Pasir / Regosol, yaitu tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen tidak berstruktur
  11. Tanah Gambut, yaitu tanah yang berasal dari bahan organic yang selalu tergenang air.

Leave a comment